FTIf adalah singkatan dari
Fakultas Teknologi Informasi. Fakultas ini memiliki 2 jurusan, yaitu TC dan SI.
Walaupun termasuk dalam fakultas yang sama, secara fisik, letak bangunan SI
jauh dari TC. SI terletak di sebelah barat sedangkan TC di sebelah timur. SI justru
satu bangunan dengan D3 Mesin, D3 Elektro, S1 Teknik Industri, dan S1 Manajemen
Bisnis. Sedangkan jurusan terdekat dari TC yaitu S1 Desain Produk Industri.
Perbedaan unik lainnya ialah ruangan di SI bernama TC. Sedangkan ruangan di TC
bernama IF (untung bukan SI :)).
FTIf Journey dilaksanakan pada
hari Sabtu-Minggu, 27-28 Februari 2016. Tadinya, kegiatan ini akan dilaksanakan
di gedung TC dan SI. Namun, kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan di gedung TC
karena ada pemusatan pelatihan nasional tim olimpiade komputer.
Tema FTIf Journey kali ini adalah
‘to be social hero’. Tema ini memiliki kemiripan dengan tujuan dari Departemen
Social Responsibility BEM FTIf ITS. Tema dan serangkaian kegiatan FTIf Journey
2016 jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada hari pertama, kami have
fun. Sedangkan pada hari kedua, kami melakukan kegiatan social responsibility.
Pengelompokan
Kami dibagi menjadi 2 kelompok
besar yaitu Dinasti Mahabaratha dan Dinasti Ramayana. Di setiap dinasti, ada 7 kelompok
kecil. Saya masuk ke Dinasti Mahabaratha dan kelompok kecil (kelompok 1) yang
bernama Arjuna.
Walaupun dibagi menjadi banyak kelompok,
kami tidak merasa ada kelompok pada sebagian besar kegiatan FTIf Journey ini.
Kelompok besar hanya berfungsi untuk penugasan saja. Sedangkan kelompok kecil berfungsi
pada saat sesi kecil (sesi sharing), bermain games, dan kegiatan observasi.
Selebihnya, kami membaur antara TC dan SI sebagai mahasiswa FTIf ITS.
Hari Pertama (Sabtu, 27 Februari 2016)
Hari pertama, kami disuruh kumpul
jam 06.30 di SI. Tapi, hampir tidak ada orang di sekitar plasa SI. Ternyata, sebagian
besar peserta berkumpul di parkiran motor. Lalu, ada pengarahan untuk berbaris
sesuai kelompok kecilnya di parkiran mobil. Kemudian, ada pengarahan ke plasa
SI (tetap dalam barisan per kelompok), lalu ke kelas TC 103-104.
Di sana, rangkaian acara pembuka
dilaksanakan. Kami semua duduk di lantai. Di sana, ada penunjukan komting FTIf.
Setelah terpilih, kami diminta membuat jargon FTIf Journey.
Sekitar jam 8.15-8.45, ada sambutan dari Ketua Pelaksana FTIf Journey Mas Fandhi, Ketua BEM FTIf Mas Nanda, dan Wakil Dekan FTIf sebagai pembuka kegiatan FTIf Journey 2016 (karena Dekan FTIf berhalangan hadir).
Sesi pertama yang kami dapat yaitu
sesi inspiratif dari YPAB Surabaya. Pertama-tama, mereka menyajikan penampilan bermusik.
Kemudian, ada sesi talk show. Mereka menceritakan kegiatan mereka dan bagaimana
hidup dalam keterbatasan. Ternyata, walaupun tunanetra, mereka juga bermain
sepak bola. Mungkin ada yang bertanya-tanya bagaimana caranya. Caranya dengan
menggunakan suara. Dan ketika mereka bermain bola, mereka sering
berpeluk-pelukan. Selain itu, ada juga yang menempuh pendidikan guru di Unesa.
Namun, barangnya sering hilang saat berada di asrama. Selain itu, yang
perempuan juga pintar memasak. Ketika sesi bertanya tiba, ada yang bertanya
apakah cita-citanya. Ada yang ingin menjadi pilot dan juga ada yang ingin
menjadi koki dan penyanyi. Sesi ini diakhiri dengan penampilan bermusik lagi.
Setelah sesi inspiratif, kami dibagi
per kelompok kecil ke plasa SI. Ada juga yang di selasar SI. Kami kedatangan kakak
pendamping yang bernama Mas Ahsan. Kami menunggu beberapa saat untuk sesi
selanjutnya yaitu sesi diskusi. Sebelumnya, Mas Ahsan memperkenalkan diri.
Lalu, kami memperkenalkan diri. Dalam perkenalan diri kami ada nama, asal
daerah, masuk lewat jalur SNMPTN atau SBMPTN, dan alasan masuk TC/SI.
Akhirnya, ada kakak pendamping yang
memoderasi sesi diskusi kami yang bernama Kak Theta. Dalam sesi diskusi ini,
beliau menyampaikan materi tentang gengsi. Kami diperlihatkan 2 video tentang
gengsi. Jadi, intinya kita tidak boleh gengsi melakukan perbuatan yang baik.
Misalnya, membuang sampah di tempatnya, memindahkan pot bunga ke tetesan air,
dan memberi sedekah. Sesi tersebut cukup santai. Kami juga diajak berdiskusi
dan mendengar pengalaman tentang aplikasi mobile untuk membantu masyarakat dalam
menghadapi bencana dari Kak Theta. Materi ini sesuai dengan tema FTIf Journey kali
ini. Isi materi tersebut cukup bagus walaupun fasilitas presentasi kurang
mendukung.
Kami kumpul kembali ke kelas TC
103-104. Kemudian, ada ishoma (istirahat, sholat, makan). Setelah itu, kami
bersiap-siap mengikuti games.
Sarung Keseimbangan. Ini merupakan
game pertama yang kelompok saya mainkan. Sebelum game dimulai, kami
diperkenalkan dengan kakak tingkat. Ada juga pengenalan departemen BEM FTIf.
Cara bermain: Ada 1 gelas berisi batu dan gelas itu tidak boleh jatuh, harus diseimbangkan
di atas sarung. Kemudian setiap tim harus memindahkan gelas itu dari garis
start sampai finish. Ada teman saya yang terus menyemangati para peserta. Tapi,
sayangnya, kelompok saya kalah.
Breaking the Collision. Ini game
kedua yang kelompok saya mainkan. Game ini dilakukan di plasa SI. Setiap tim berbaris
1 baris dan matanya ditutupi slayer. Hanya mata orang paling belakang yang
tidak ditutupi. Ia harus menuntun barisannya mengelilingi rintangan yang ada (dari
kursi dan orang). Caranya dengan menepuk pundak kanan untuk ke arah kanan dan
pundak kiri untuk ke arah kiri. Akhirnya kelompok saya menang walaupun kurang kompak.
Folding Carpet. Ini merupakan
game yang paling seru. Game ini dilaksanakan di dalam ruang kelas. Ada 1 karpet
dan 13 orang harus berdiri di atasnya. Setiap tim harus membalikkan karpet itu
tanpa ada anggota dari kelompoknya yang menyentuh lantai. Jika menyentuh,
karpet akan dibalikkan menjadi posisi semula. Karena ukuran karpet yang
terbatas, akibatnya setiap orang pasti pernah berpelukan dengan yang lain (kecuali
mereka yang tidak bermain). Di satu waktu, entah apa sebabnya, anggota kelompok
saya yang berdiri di atas karpet jatuh semua, termasuk saya. Game ini seru
karena memerlukan strategi untuk membalikkan karpet ditambah dengan tidak boleh
menyentuh lantai. Akhirnya kelompok saya menang. Walaupun di dalam ruangan dan
ber-AC, semua peserta yang bermain mandi keringat.
Lingkaran Kecil dan Besar. Cara
bermain: setiap kelompok membentuk lingkaran kecil dan harus berubah menjadi
lingkaran besar dengan cara berpegangan tangan. Entah bagaimana caranya menjadi
lingkaran besar, pegangan tangannya tidak boleh terlepas. Game ini lumayan
seru. Akhirnya, kelompok saya kalah karena posisi tangan sudah terkunci dari awal.
Tebak Kata. Ini merupakan game
terakhir yang kelompok saya mainkan. Game ini dilakukan di TC 103-104. Setiap
kelompok berbaris berhadapan dengan kelompok lain. Kemudian, setiap kelompok
diberi kertas yang isinya potongan kalimat. Setiap orang dari masing-masing
kelompok harus menyebutkan potongan kalimat itu secara bersamaan. Sedangkan
kelompok lawan harus mendengar salah satu potongan kalimat dan berdiskusi untuk
menyatukan kalimat itu. Kelompok saya kalah karena salah menentukan permulaan
kalimat.
Setelah game Tebak Kata, kelompok
kami menunggu di tangga yang menghadap ke arah taman SI melihat game
memindahkan sarung dalam lingkaran besar yang setiap pesertanya berpegangan
tangan. Seharusnya ada 2 games lagi. Namun, kehabisan waktu karena molor.
Akhirnya, sekitar jam 16.00, kami
kumpul kembali ke kelas TC 103-104. Sebelum pulang, ada evaluasi untuk peserta
dan panitia.
Hari Kedua (Minggu, 28 Februari 2016)
Hari kedua, kami dijadwalkan
kumpul jam 6.30 di SI. Namun, gerbang parkiran motor SI baru dibuka sekitar jam
07.00. Lalu, ada pengarahan ke plasa SI. Di sana, kami duduk sesuai kelompok
kecil (sebenarnya tidak karena para peserta membaur) dan menandatangani absen
kehadiran.
Sekitar jam 07.30 – 09.00 ada sharing
kesan-kesan dari peserta dengan kakak OC mengenai hari pertama FTIf Journey. Kemudian,
dilanjutkan dengan sharing pengalaman akademik dari kakak tingkat dari TC. Dalam
waktu itu, plottingan daerah observasi social responsibility sedang disusun.
Sekitar jam 09.00, ada briefing
sebelum melakukan observasi. Kami disuruh berkumpul per kelompok kecil di
tempat yang ditentukan (di sekitaran plasa SI). Ada kakak pendamping baru yang
menjelaskan tentang plottingan observasi untuk kelompok kami. Daerah yang
menjadi tempat observasi kami adalah di antara minimarket Sakinah sampai lapangan
futsal Fifa dan harus ada dokumentasi dalam bentuk foto dan video. Kami diberi
waktu observasi sampai dengan jam 11.30. Setelah itu, kami harus sudah berada
di SI kembali.
Kami berangkat dengan menggunakan
5 motor berboncengan. Orang yang duduk di belakang bertugas mendokumentasi.
Setelah melewati daerah plotingan kami, kami berkumpul di depan Fifa untuk
mendiskusikan siapa yang hendak kami bantu. Kemudian, kami memutuskan untuk
membantu seorang ibu yang berjualan jamu tepat di depan pertigaan perumahan
Bumi Marina Emas.
Di sana, kami bertukar cerita
dengan ibu tersebut. Selain itu, juga ada yang merekam pembicaraan dan
mendokumentasi. Setelah selesai, kami memberikan bantuan sembako kami dan
berfoto bersama. Sayangnya, ada anggota kelompok kami yang berhalangan sehingga
tidak semua anggota masuk ke dalam foto.
Kami kembali sekitar jam 10.15 ke
parkiran motor SI. Karena waktu masih cukup lama, saya bermain ke kos teman
saya sampai jam 11.30 lalu kembali ke SI. Kemudian, ada ishoma sampai jam
13.10. Pada waktu itu, kami bersantai dalam ruang kelas yang ber-AC.
Jam 13.10, kami dikumpulkan
kembali ke plasa SI. Kemudian kami dibagi per kelompok kecil dengan 1 kelompok
kecil lain untuk sesi diskusi (sesi terakhir) di sekitaran plasa SI. Sesi itu
mendiskusikan tentang kegiatan observasi social responsibility sebelumnya
dengan salah satu kakak pendamping. Di sana, kami mensharingkan kesan dan
pengalaman kami. Kami diberitahu bahwa kita seharusnya bersyukur karena kita mungkin
tidak perlu bekerja keras untuk bisa kuliah. Sebab, mungkin anak-anak dari
mereka yang kami temui tadi tidak bisa kuliah. Selain itu, saya mengetahui dari
sesi ini bahwa acara FTIf Journey kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Akhirnya, tibalah penghujung acara
atau simulasi total (simtot). Kami berkumpul ke bagian taman SI. Di sana
kembali ditunjuk 3 komting (1 sebagai komting TC, 1 sebagai komting SI, dan 1
sebagai komting FTIf) karena komting FTIf sebelumnya berhalangan hadir. Lalu,
mereka mendapat penjelasan tentang kegiatan terakhir ini dari salah satu OC.
Setelah itu, salah satu dari mereka menjelaskan kegiatan terakhir ini ke
angkatan FTIf 2015.
Kami harus mencari semua papermob
yang telah disembunyikan di lantai 1 SI. Kemudian, kami harus membentuk tulisan
‘FTIf’ dan ‘2015’ dari papermob tersebut di parkiran mobil SI. Cukup mudah
untuk mencari semua papermob. Namun, sulit untuk membentuk tulisan tersebut
dari papermob. Selain 3 komting tersebut, ada beberapa orang yang berinisiatif
mengarahkan angkatan FTIf 2015 untuk membentuk tulisan tersebut.
Panduan yang kurang jelas karena dipandu
oleh OC dari atap SI ditambah dengan peserta yang sudah lelah semakin
menyulitkan pembentukan tulisan itu. Akhirnya, setelah beberapa lama, kami
sukses melakukannya. Dengan selesainya tulisan ‘2015’, kegiatan FTIf Journey
ditutup, diakhiri dengan Vivat FTIf!, awan hitam, serta gerimis yang
perlahan-lahan mulai lebat.
Sebelum pulang, sekitar jam
16.00, kami kembali ke kelas untuk membawa semua barang bawaan kami. Kemudian, kami
dikumpulkan di plasa SI untuk terakhir kalinya. Di sana ada penjelasan mengenai
KPP yang harus kami lakukan, yaitu, mengupload foto observasi terbaik ke
instagram, menceritakan kembali kegiatan FTIf Journey 2016 selama 2 hari ini
dalam bentuk blog atau notes facebook, dan mengikuti serangkaian kegiatan FTIf
Festival.
Kesimpulan
Hari pertama: sesi inspiratif dan games.
Hari kedua: social responsibility dan membentuk tulisan ‘FTIf’ dan
‘2015’.
Kegiatan ini seru dan menjadi
kesempatan terbaik untuk mengenal dan mengakrabkan diri antara TC dan SI
khususnya mahasiswa baru (maba). Namun, sayangnya, kegiatan semacam ini hanya
diadakan sekali saja untuk maba.
No comments:
Post a Comment